Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Pengerupukan Tahun Baru Caka 1935

Kita ketahui bahwa di Bali umat Hindu marayakan hari raya Myepi dengan melaksanakan pengerupukan. Hal ini ditujukan kepada para Buta Kala yang berada di jagat ini tujuannya agar dunia ini seimbang antara "sekala dengan niskala". Perayaan Pengerupukan itu ditandai dengan dibuatnya ogoh-ogoh sebagai simbul dari buta kala itu sendiri. Bentuknyapun bermacam-macam, ada yang menyerupai raksasa, tokoh-tokoh, dll. Dengan berakhirnya pengerupukan, maka dilanjutkan dengan hari raya penyepian. Dalam hari raya Nyepi tersebut terkenal dengan empat pantangan yang sering kita kenal dengan "Catur Brata Penyepian". Dalam pantangan ini disebutkan : Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak berpergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang). Inilah poin dari pelaksanaan hari Nyepi tersebut. Dan sebagai penutup dari rangkaian hari raya Nyepi adalah "Ngembak Geni". Pada kesempatan ini masyarakat biasanya melaksanak